Kamis, 17 November 2011

Perfect picture about friendship

Well, ini adalah salah satu karya teman saya yang bernama Septia Indah Rosiana ^_^Dia adalah teman sebangku saya sewaktu SMP dan kami masih tetap satu sekolah saat di bangku SMA, walaupun kami tidak sekelas lagi. Hobinya menggambar. Saya selalu merasa bahwa perpaduan kami berdua adalah suatu "MIRACLE" yang hebat. Hahahaha ... Mengapa demikian? 

Baiklah ... begini ceritanya. Dia sangat jago menggambar. Gambar-gambarnya hampir sempurna di mata saya (Plok! Plok! Plok!). Terkadang saya "envy" dengan dirinya (T__T). Tetapi hal tersebut tidak membuat saya menjauhinya. Saya justru sedikit belajar darinya. Hmm .... alhasil sekarang saya senang dengan dunia fotografi (nyambung sedikit kan?! -__-). 

Ketika kami masih bersama-sama (saya membayangkan bahwa dia dengan saya spt NICE COUPLE *evil laugh*), kami berdua memiliki cita-cita untuk membuat komik bersama. Saya yang jago menulis (pede deh -__-), beberapa kali menulis script komik yang ingin kami buat. Waktu itu kami berhasil melakukannya. Kalau tidak salah judul komiknya "BEST CHALLENGER". Tapi unlucky, karena kesibukan kami yang super sangat padat (maklum anak hiperaktif *keplak*), kami tidak berhasil menyelesaikannya dengan sempurna. Kami berhenti di pertengahan jalan tol (*dzzzziingggg*). Kami merasa sedih (*lebay*). Hahahaha .... tapi sebenarnya kami masih ingin melanjutkannya. Hanya saja, waktu belum mempertemukan kami berdua. Mungkin suatu saat nanti (*dream high*).

Well, sekarang kami sudah terpisah kurang lebih 4 tahun lamanya setelah lulus SMA. Saya merantau ke Bogor dan dia tetap berada di Jakarta. Kami sama-sama melanjutkan studi di universitas masing-masing. Walaupun begitu, kami masih sama-sama saling terhubung. Terkadang kami masih sering menceritakan tentang mimpi kami yang ingin membuat komik bersama. 

Pernah di suatu hari (saya lupa kapan), saya mengirimkan beberapa file cerpen-cerpen saya ke emailnya. Kemudian dia tertarik dengan salah satu cerpen saya yang berjudul "SURYA TENGGELAM". Cerpen tersebut mengisahkan tentang sebuah persahabatan. Bahkan saya tidak mengira kalau dia ingin membuatkan "chara" untuk cerpen saya itu. Wahh, romantisssss !!! So sweet bangett! (*plok! plok! girang*). Dan inilah hasil karyanya yang menggambarkan tentang cerpen saya ...


(Kiri-kanan : saya, Indah, Dimas, Ridho as main character, Randa, Gema)

Begitulah ... cerpen ini mengisahkan tentang Ridho (tokoh utama) yang memiliki tiga sahabat baik. Mereka semua berasal dari daerah yang berbeda-beda dan dipertemukan dalam sebuah kamar di salah satu asrama tempat mereka kuliah. Ridho sangat perhatian dan menyayangi ketiga temannya. Dia terkenal ramah di kampusnya. Bahkan ketiga temannya (Dimas, Randa, Gema) sangat iri dengan keramahan dia. Tapi, Ridho justru selalu merasa bahwa ia tidak jauh lebih baik dari temannya. Ketiga temannya tersebut, di mata seorang Ridho adalah siswa-siswa unggulan berprestasi yang masing-masing mendapatkan beasiswa dari daerahnya masing-masing. Sementara Ridho, dia hanyalah seorang mahasiswa biasa yang tinggal dengan seorang nenek tersayangnya. Selanjutnya, mereka selalu melewati hari-hari bersama. Mereka saling membantu satu sama lain. Sampai suatu hari, Dimas merasa bahwa Ridho menyimpan sesuatu yang tidak diketahui oleh ketiga temannya. Dimas hanya tahu bahwa Ridho hanya setia menuliskan segala sesuatunya di dalam sebuah buku diary miliknya. Ridho tidak pernah mengijinkan teman-temannya untuk melihat diary tersebut. 

Akhirnya, Dimas yang merasa semua ini harus terpecahkan, ia memberanikan dirinya untuk mencuri diary Ridho. Ia sangat penasaran dengan isi diary tersebut. Dan saat itulah, Dimas mengetahui semua rahasia terbesar di dalam kehidupan Ridho. Ia tidak pernah mengira bahwa sahabatnya tersebut memiliki ayah seorang pembunuh bayaran, bahkan ibunya selingkuh dengan pria lain. Oleh karena itu, Ridho hanya tinggal dengan neneknya. Hal lain yang membuat Dimas semakin terpukul bahwa Ridho sudah lama mengidap penyakit kanker. Terlalu kejam bagi Dimas membiarkan temannya tersebut menahan pesakitannya sendiri. Dimas hampir tidak percaya. Ia bahkan sangat terpukul dengan semua kenyataan tentang Ridho.

Pada hari yang sama, ketika Dimas mengetahui semua kenyataan itu, ia mendapat kabar bahwa Ridho benar-benar krtitis di rumah sakit. Maka, Dimas bersama Gema dan Randa, pergi ke rumah sakit. 

Tiba di rumah sakit, mereka mendapati Ridho dalam kondisi yang tak berdaya. Mereka hanya bisa mengamati tubuh Ridho yang terbaring kaku dalam ranjang di rumah sakit. Tak lama kemudian, Ridho menghembuskan napas terakhirnya bersamaan dengan siluet surya yang tenggelam. Hiks Hiks ... T__T

Mau baca lebih lengkapnya, saya posting juga di blog ini. Judul cerpennya "SURYA TENGGELAM".
Dan terima kasih kepada sahabat saya Indah Rosiana yang sudah membuatkan "chara" untuk cerpen ini. Next time, cerpen yang lain yaa. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar