Rabu, 29 Juni 2011

Cerita sederhana 08

Hai, Buitenzorg! Cukup lama tak ada cerita. Bukan tak ada cerita, tapi tak cukup banyak waktu untuk mengungkapkan cerita.




Hmmm ... aku teringat sesuatu. Bukan teringat, aku memang merasakan sesuatu. Mungkin, karena akhirnya titik-titik gerimis jatuh dari langit yang kemudian berganti deras. 




Pernahkah kau berpikir bagaimana perasaanmu besok?
Pernahkah kau membayangkan seperti apa dirimu besok?
Bukan!




Bukan itu ternyata yang aku maksud.
Mungkin, ini tak sederhana mengungkapkannya. Bagiku, seharusnya perasaan ini kuhiraukan. Aku benar-benar tak mau. Aku lelah!




Tapi ... itulah.
Karena memang aku tak bisa terus menyembunyikan.




Kubilang, aku seperti hilang arah. Membiarkan raga dan jiwaku terbang bebas mengikuti kemana arah angin. Bahkan aku sendiri terlalu membiarkannya.




Aku harus bagaimana? Aku butuh sesuatu ! Sesuatu yang bisa mengarahkan aku kembali. Tentu saja ke tempat yang seharusnya aku tuju.
Orang lain boleh bahagia. Orang lain boleh tertawa. Tapi, jangan biarkan aku dibawa angin begitu saja. Hingga aku pun tak tahu kemana aku harus mengarahkan tubuhku.




Aku ... huff ...
Sudahlah. Aku tak ingin lebih jauh terhanyut seperti ini. 
Aku hanya mampu bilang ...
Buitenzorg, sepanjang jalan pulangku, seluruh alam raya yang kutemui basah. Dan dingin menerpaku.
Terima kasih. Karena aku masih mampu menyadari itu. Setidaknya aku tidak membiarkan angin terus membawaku pergi ... kemana ia mau. :)


Buitenzorg, 19 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar