Selasa, 05 April 2011

Cerita Sederhana 03

Seluas jagat raya memandang. Membentang luas hingga ke angkasa di atas sana. Membiru dengan sedikit polesan putih yang nampak hangat menyelimuti. Tak jauh, deretan panjang menghijau juga tertata rapi. Memadukannya dengan biru yang sebelumnya tampak. 
Oh ... sore yang membuatku jatuh hati. Ya, tentu saja jatuh hati pada yang menciptakan fatamorgana ini. Betapa semesta alam yang begitu damai, sejuk, dan membutakan mataku pada hal-hal yang sebelumnya aku pikirkan.
Beginilah seharusnya perasaan. Tenang seolah tanpa apapun. Namun, bukan berarti aku melepaskan semua tanggung jawab hidup. Ini hanyalah pelarian sementara tentang hidup yang seharusnya aku syukuri berkali-kali.
Maka ... ketika langit mulai memerah, itu berarti senja akan menyapa siapa pun yang telah berpeluh hari ini. Betapa nikmat merasakan peluh yang berkucur dan sambutan senja memerah ikut menutupi hari ini dengan romantisme fatamorgananya.
Aku menyukainya. Ya, benar-benar tak ingin berkeluh kesah jadinya. 
Karena fatamorgana ini mampu menghapuskan apapun.

Jiwa berlelah, berpeluh, maka nikmat Tuhan mana lagikah yang kamu dustakan? :)

Buitenzorg, 4 April 2011 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar