Rabu, 15 September 2010

Ketika saya mengerti pada pilihan hidup saya sendiri

Semula … saya berpikir bahwa memasuki lembaga ini (read : Dewan Perwakilan Mahasiswa) merupakan amanat teman-teman sekelas untuk saya. Tapi … setelah mengikuti SG (Stadium General) di training kedua DPM yang dipimpin K’Nazrul … ternyata SALAH !!! Begini ceritanya … ^^
Dewan Perwakilan Mahasiswa ... Pilihan orang lain ? atau Pilihan hidup sendiri ?
Itulah yang selalu menjadi bayang-bayang hitam para calon anggota DPM di manapun, baik itu di tingkat fakultas ataupun di tingkat universitas. Hal ini pula yang membuat para calon anggota DPM nantinya akan bekerja secara tidak professional. Akibatnya, DPM menjadi organisasi yang sangat kaku dan tentunya akan menghadapi segala permasalahan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Sebagian besar orang tidak dapat menentukan pilihannya sendiri. Terkadang … mereka lebih bisa menerima keputusan orang lain yang tidak diyakininya daripada menerima keputusan sendiri yang justru ia yakini (dengan alasan tidak enak jika harus menolak permintaan dari orang lain). Orang-orang seperti inilah yang akan mengingkari banyak amanat. Mengapa ? Biasanya orang yang tidak percaya dengan keputusannya atau lebih percaya dengan keputusan orang lain, dia akan menghakimi bahwa itu bukan keputusannya (suatu saat nanti jika berada dalam keadaan terdesak). Orang tersebut cenderung melepas tanggung jawab dan berpikir bahwa itu bukan tanggung jawabnya. Ketika hal itu terjadi, maka ia pun tidak akan berkontribusi penuh bahkan niat awal yang ingin mengemban amanah dari banyak orang menjadi sia-sia. Banyak amanah yang akan terbengkalai nantinya.
Lantas bagaimana ?
Tujuan hidup seseorang harus diseimbangkan dengan organisasi yang diikuti sehingga nantinya perjalanan hidup akan searah dan terfokus. Pertama, pahami benar organisasi mana yang cocok dan seimbang dengan pikiran dan perjalanan hidup kita. Jangan pernah merasa sanggup ketika hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan hidup kita. KEdua, tujuan mengikuti organisasi agar kita dapat berkontribusi lebih banyak dan menjadi orang-orang yang senantiasa bermanfaat bagi banyak orang. Ketiga, apabila kita telah memasuki dan berkomitmen pada suatu organisasi maka konsisten dengan komitmen tersebut. Selain itu, berusaha untuk menjadi yang terbaik agar kita senantiasa termotivasi untuk memberikan yang terbaik kepada banyak orang.
Seperti itulah ... saya hanya mencoba berbagi cerita tentang perasaan saya ketika pertama kali mengikuti sebuah organisasi yang benar-benar menantang. Awalnya, saya begitu takut, begitu ragu, bahkan ingin mengundurkan diri. Namun, saya yakin bahwa segala sesuatu yang tidak dicoba maka kita tidak akan pernah tahu bagaimana pahit manisnya. Akhirnya ... saya benar-benar berada pada posisi yang sangat menantang. Dan itulah ... begitu banyak haluan yang saya lalui. Dan tentu saja, semua itu punya cerita tersendiri yang begitu berkesan di hati saya.
Sebenarnya hampir tidak percaya, seseorang seperti saya menjadi salah satu bagian dari pejuang di dalam organisasi tersebut. Kemudian, sekali lagi saya mengelakkan pikiran saya tersebut. Dan alhamdulillah ... saya terus bersemangat. Saya sadar posisi saya di organisasi tersebut memiliki tanggung jawab yang besar. Saya harus benar-benar tangguh menghadapinya.
Kalau ingin berbagi cerita, saya seperti sulit mengungkapkannya. Posisi saya saat itu dan sampai sekarang masih menjabat (insya Allah sampai akhir tahun 2010) adalah seorang bendahara Dewan Perwakilan Mahasiswa FMIPA IPB. Sungguh! Saya menghela napas panjang ketika mendengar semua kenyataan itu. Entah harus bersyukur atau banyak beristighfar. Namun, keduanya tetap saya lakukan. Saya bersyukur karena ALLAH SWT mempercayakan saya untuk mengemban amanat itu, padahal saya sendiri tidak begitu yakin dengan kemampuan saya. Saya juga beristighfar karena saya sadar betul inilah rencana ALLAH SWT yang terbaik untuk saya dan saya tidak boleh menyia-nyiakannya. Karena apabila saya sia-siakan, maka saya akan sangat berdosa!
Jatuh bangun saya merangkai kekuatan untuk tetap bertahan pada semangat saya. Jujur saja, air mata mengalir, tawa pun juga menderai. Terkadang saya selalu menemukan kejutan dalam menjalani hari-hari saya. Ya ... dan juga hampir sering saya bisa meneteskan airmata dan merangkai tawa walaupun tanpa berganti hari. Menakjubkan! Hal ini benar-benar menguras pikiran dan jiwa saya. Bahkan ketika saya begitu lelah, saya hanya bisa mengeluh, pasrah, dan tak terperdaya dengan keadaan sakit yang menerpa saya. Rasanya saya ingin menyerah dan berharap ada yang bersedia menggantikan posisi saya. Banyak perasaan yang saya sembunyikan dari sahabat-sahabat saya. Tujuannya hanya satu, saya tidak ingin menyerah. Hanya dengan cara itu saya bisa mengendalikan semangat saya. Saya merasa hanya saya yang boleh tahu bagaimana keadaan saya. Hampir lelah ... maka saya pun banyak memohon pada-Nya. Saya memohon kemudahan dan setidaknya bukan perkara lagi yang akan menerpa saya. Namun, itulah ... kesabaran dan kekuatan semangat saya benar-benar sedang diuji. Lagi-lagi saya menemukan perkara-perkara yang amat sakit. Kali ini bahkan tidak saja dari sudut posisi saya di organisasi itu. Perkara datang dari berbagai posisi saya. Baik itu posisi saya di keluarga maupun sebagai mahasiswa biasa. Huff ... dan kenyataannya peluh saya mengucur. Beriring dengan perkara yang menyakiti segenap perasaan saya. Sesak! Saya benar-benar ingin berteriak.
Astaghfirullah ... akhirnya hanya kalimat itu yang sanggup saya ucapkan. Saya sadar, dari ribuan orang yang sakit saat itu, mungkin pesakitan saya sangat tak ada apa-apanya. Saya ingat komitmen dan janji saya terdahulu. Inilah ... ya memang ini yang akan saya hadapi. Akhirnya saya tersenyum kecil dengan sedikit airmata yang masih menetes dari kedua mata saya. Saya mengharu biru, lalu kembali kelabu. Namun, sekali lagi, saya tetap tersenyum.
Entahlah ... pengalaman memang selalu berharga bagi siapa saja yang melewatinya. Jujur saja, memang SANGAT TAK MUDAH berada di posisi saya hingga sekarang ini. Saya hanya bisa berusaha untuk melakukan yang terbaik dan tentu saja berharap bahwa apapun yang telah saya lakukan, akan menjadikan saya lebih kuat. Semangat teman-teman !!! Semoga pengalaman saya bisa menginspirasi kehidupan teman-teman. Menyerahlah hingga engkau tak sanggup lagi mengeluarkan peluh. (daneguka). 24 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar