Kamis, 17 November 2011

SANG SANG MAESTRO

Sesaat ketika saya membaca kembali syair puisi ini, saya merasa tergugah kembali pada keindahan sebuah sastra. Bahwa sebuah sastra sangatlah indah. Apalagi sastra yang ditulis oleh seorang penulis yang penuh cinta. Dan sastra pula yang dapat menumbuhkan sesuatu yang indah di relung hati yang paling dalam.

Puisi ini dibuat oleh seorang teman saya. Ia menulis sendiri dan membacakan puisi ini dalam sebuah kompetisi seni di kampusnya. Semoga puisi ini dapat menginspirasi siapa saja yang mencintai sastra. Selamat membaca :)

SANG SANG MAESTRO 

Kau gores kuas di kain hampa tak bernyawa

Terlihat titik-titik yang memancarkan kedipan

Syarat  makna untuk mengartikannya

Warna biru Kau tutup dengan kesunyian

Hening tanpa gelagat para kurcaci

Bisu berirama hati yang terlelap

Bulatan di sana Kau lukis dengan menawan 

Merona sepanjang garis lurus cahaya 

Lemah tak sekuat pancaran pemberinya

Tapi itu cukup untuk tanah kehidupan di bawahnya

Guratan bergumpal berarak-arak dengan tenang 

Menemani secercah-cercah penerang kegelapan

Diakui oleh pilar penyangga dengan warna hijaunya

Goresan kuas yang berliku berjalan sepanjang kanvas

Sebagai tanda kematangan pikiran yang tak terjangkau

Dalam relung-relung sahaya.

Disitulah seni pelukis masa terlihat abstrak dari lukisan nyata

Lukisan yang begitu rinci dari sudut ke sudut

Hanya syair takjub membahana

 Menggelora menikmati khasanah keindahan

Dalam menulis bukti karya pelukisnya

Mengalahkan lukisan dewi malam, raja fajar, dan dewa bumi.

Andai kau tau apa maksudnya wahai Semar

Ceritakanlah pada Petruk, Gareng, dan Bagong

Bahkan ke pangeranmu Arjuna

Sampai mereka mengerti dengan apa yang mereka lihat sekarang.“I&”


Secangkir teh hangat di pagi yang cerah :)

Pagi, sekitar pukul 06.00 tepat. Jari saya asyik menari di atas huruf-huruf keyboard pada laptop. Entah mengapa ... pagi itu begitu banyak inspirasi yang menguasai otak saya. Saya begitu tergugah dan tanpa pikir panjang saya berhasrat ingin melahap habis satu buah tulisan. Tentu saja ... tulisan yang begitu ingin saya persembahkan untuk orang-orang tercinta di sekeliling saya.
Belum habis paragraf kedua dalam tulisan saya, Ibu tiba-tiba mampir ke kamar untuk sekedar menyapa anak bungsunya. Senyum tulus memancar di parasnya. Namun, saya tidak begitu mengamati senyum itu. Hanya sekilas lalu kembali asyik menatap layar laptop.
Sepuluh menit berlalu. Saya memulai tulisan di paragraf tiga. Tak lama setelah saya mengetik beberapa kata, Ibu saya kembali singgah ke kamar saya.
“Diminum dulu teh hangatnya. Biar perut terasa enak ...” ucap Ibu saya.
Subhanallah! Saya terdiam sejenak, menghentikan tarian jari saya di atas keyboard laptop dan menatap ibu saya. Benar-benar suasana yang berbeda. Ya ... saya terbiasa sendiri tanpa ada yang peduli dengan keadaan pagi saya. Namun, kali ini saya sadar bahwa saya berada di rumah.
Pagi itu saya merasa ada setulus cinta yang saya terima setelah sekian bulan saya tidak mendapatkannya.

LUV U MOM J




Bahkan kau bebas memahaminya :)

Kau menengadah. Langit sedikit muram. Entah kenapa, mungkin karena hujan masih enggan merintik.

Pernahkah berpikir, bahwa setiap yang kau lakukan adalah sesuatu yang butuh alasan.
Atau mungkin, pernahkah berpikir bahwa kau melakukan sesuatu namun kau tak pernah mengerti apa alasannya.

Seolah menjadi sebuah misteri. Sebuah perkara besar. Bahkan kau tak pelru menjawabnya.

Bebas. Liar. Brutal. Dan tak ingin ada yang mengusik.
Kemudian kau terbang. Melayang. Mengepakkan sayap. Melambung setinggi-tingginya.
Dan kau menemukan hamparan luas serabut putih yang halus.
Kau mencoba untuk menyentuhnya.
Kau merasakan butir-butir halusnya.
Seperti kapas. Dingin. Dan tentu saja lembut.

Kau tahu apa?
Ternyata kau tak mampu menjawab.

Kau kesal. Kau kecewa. Kau marah.
Kau berpindah. KAu bergerak. Kau terbang ke arah yang tak kau temukan lagi serabut putih halus itu.
Kau mencari.
Mengepakkan kedua sayapmu semakin kuat.
Nuranimu semakin ingin menjauh dari butiran halus itu.
Karena kau terlanjur kecewa!

Tak lama ...
kau menemukan gelap. Gulita. Hampa. Tanpa setitik pun cahaya.
Kau berkedip. Terus. Dan berkali-kali.
Kau hampir tak percaya apa yang kau lihat.

Memorimu tentang serabut putih halus itu mendadak menguasaimu. Ia bahkan menjalar memenuhi relung otakmu.

Lagi-lagi kau kesal. Kecewa. Marah. Dan kali ini kau menyesal.

Kepak sayapmu melemah.
Kau terhempas.
Kau pasrah.
Kau tak bernyawa.
Namun kau tenang.

Buitenzorg, 21 September 2011

SURAT SAYANG UNTUK SANG AYAH

Ayah, kau tahu apa yang aku pikirkan?
Aku memikirkan berapa banyak uban yang tumbuh di atas kepalamu
Aku memikirkan berapa banyak gores keriput di wajahmu
Aku memikirkan berapa banyak peluh yang kau keluarkan untuk mencari nafkah keluargamu
Aku memikirkan berapa banyak perih yang kau tahan saat kau terluka, namun kau tidak mau mengungkapkannya pada keluargamu
Aku memikirkan berapa banyak tawa yang kau derai untuk menghibur keluargamu
Aku bahkan berpikir berapa banyak tetes air mata yang kau keluarkan ketika kau merasa kecewa pada anak-anakmu
Ayah, mungkin aku tidak akan pernah menanyakan langsung pertanyaan-pertanyaan di atas kepadamu
Tapi, ayah … sesungguhnya aku memikirkan hal itu
Kau sedang apa sekarang?
Apa kau sedang tertawa?
Atau hanya tersenyum?
Atau bahkan kau sedang menangis?
Ayah, apapun yang kau lakukan saat ini …
Aku ingin bilang
AKU MENYAYANGI AYAH
Aku ingin berterima kasih pada segala sesuatu yang telah kau berikan
Aku ingin meminta maaf atas segala sesuatu yang tak pernah bisa aku berikan untukmu
Tapi, aku selalu berusaha bahwa aku ingin melakukan semua yang terbaik untuk ayah

LOVE U DAD :)





Biochemistry, the sciences in the future

Sadar atau tidak, saat ini masyarakat telah banyak menikmati aplikasi penemuan-penemuan ilmiah, mulai dari pangan sebagai konsumsi utama sehari-hari bagi kelangsungan hidup hingga produk kecantikan yang semakin modern pemanfaatannya. Tentu saja, penemuan-penemuan ilmiah ini memiliki awal yang tidak mudah. Banyak ilmuwan dari berbagai belahan dunia bersaing menciptakan sesuatu yang bertujuan mempermudah kelangsungan hidup masyarakat. Bukan saja semata karena persaingan untuk memperebutkan sebuah penghargaan, tetapi juga karena jiwa mereka yang kerap kali selalu ingin mengubah dunia menjadi lebih baik. Itulah mengapa dari tahun ke tahun hingga masa sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan semakin meningkat pesat bahkan diiringi dengan penerapan teknologi yang semakin mutakhir pula.
Tak pernah terbayangkan bahwa peradaban dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi akan semakin menguasai dunia hingga ke pelosok manapun. Tentu saja, tak pernah terpikirkan pula bahwa dalang dari semua kemajuan bidang ilmu ini adalah manusia. Manusia yang diciptakan memiliki akal dan pikiran, ternyata menyimpan sejuta potensi untuk selalu memperbaiki peradabannya. Hal ini memanglah perlu dilakukan karena manusia hidup bukan untuk berdiam tanpa suatu perubahan apapun, namun manusia hidup untuk bergerak dan menuju suatu perubahan yang tentunya perubahan bagi perbaikan di dalam hidupnya. Inilah ... suatu fenomena yang begitu takjub untuk dibahas. Fenomena tentang peradaban kemajuan ilmu pengetahuan hingga mempertajam segala potensi yang ada di dunia.
Lantas, apa hubungannya dengan sebuah ilmu di bidang biokimia? Sejenak kita berpikir tentang awal mula perkembangan biokimia. Semula, ahli biologi sel memberikan apresiasinya berupa penemuan di bidang struktur sel. Awal mula sel ini ditemukan oleh Robert Hooke. Observasi-observasi mengenai sel dilakukan hingga perkembangan mikroskop elektron pun memberikan suatu pemahaman mengenai struktur sel. Selanjutnya, perkembangan mengenai sel tidak hanya berhenti pada penemuan mikroskop elektron, namun juga penemuan mengenai organel-organel sel lainnya, seperti mitokondria, kloroplas, dan lain-lain beserta fungsinya yang tentu saja menjadi perangkat utama dalam proses biokimia yang berlangsung di dalam tubuh. Berlanjut ke bidang genetika molekuler. Gagasan mengenai adanya gen, yaitu unit pembawa sifat yang akan diturunkan oleh setiap individu, muncul dari seorang Gregor Mendel hingga selanjutnya ditemukan pula prinsip isolasi gen beserta struktur kimianya secara lengkap. Sekilas mengenai perkembangan biokimia tersebut pada awal kemunculan ilmunya menjadi modal utama ilmu biokimia untuk semakin mengembangkan aplikasi bidang ilmu lain.
Kini saatnya ilmu biokimia mengalami kemajuan pesat dan tentunya menjadi suatu bidang ilmu yang prospek ke depannya sangat bermanfaat bagi aplikasi bidang ilmu lainnya yang akan diterapkan kepada masyarakat luas. Biokimia yang menekankan pada proses metabolisme di dalam tubuh, tentu saja akan sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu penyakit dan kedokteran. Biokimia yang  juga menekankan pada rekayasa genetika, tentu saja akan sangat bermanfaat dalam proses diversifikasi pangan, pertanian, dan tanaman obat-obatan. Industrialisasi yang semakin ramai pun tak ketinggalan menggunakan penerapan aplikasi ilmu biokimia. Produksi pangan fungsional, industri antibiotik, pemanfaatan herbal berbasis health protect, dan sebagainya, dapat menerapkan ilmu biokimia dalam aplikasi proses produksinya. Inilah wujud nyata bahwa ilmu biokimia tak dipungkiri perannya dalam memajukan peradaban dunia. 
Biokimia yang terlahir untuk mematangkan segala ilmu pengetahuan dasar, mengubahnya menjadi suatu paket ilmu yang tentu saja memiliki pengaruh di beberapa bidang ilmu lainnya. Biokimia memaknai bahwa kehidupan yang nampak besar, namun sesungguhnya kehidupan besar itu merupakan sekumpulan segala sesuatu yang semula sangat kecil. Biokimia mengisi segala ketakjuban yang berada di dunia, menyadarkan betapa segala ciptaan-Nya sangat berharga. Biokimia membantu peradaban dunia semakin berkembang serta menyusunnya dengan rapi hingga menjadi kompleks miniatur yang sangat mengagumkan. Selain itu, biokimia berperan pula dalam memajukan segala potensi yang tersimpan di dunia hingga menjadikannya sebagai suatu mahakarya. Sungguh, semua ini benar-benar menakjubkan! Oleh karena itu, tak dapat dipungkiri lagi jika ilmu biokimia merupakan ilmu terdepan yang dapat menjadi modal utama dan memperkaya aplikasi bidang ilmu lain di dunia.

A gift for my friend which is lost T__T

Hari ini saya membuka-buka folder "picture" di laptop saya. Kemudian saya amati satu per satu file-file di dalam folder tersebut dan tiba-tiba saya senyum-senyum sendiri sekaligus merasa ingatan itu kembali lagi. Saya menemukan sebuah foto yang membuat saya merasa bersalah sampai saat ini. Huhu T__T

Agak tragis ceritanya. Bagaimana menjelaskannya ya?? 
Saya bingung. Sangat bingung. Jadi begini ceritanya. 
Di suatu hari, saya punya ide untuk memberikan kado kepada salah satu sahabat saya (Cmie). Tapi, saat itu saya berpikir kalau saya ingin memberikan dia sebuah kado hasil buatan tangan saya sendiri. Saya berpikir barang apa yang akan saya buat, sementara saya tahu betul kemampuan saya yang NOL besar (*haha*) dalam membuat kerajinan tangan. Tapi, karena saya masih bermodal kreatif (*PD deh -__-*), saya memutuskan untuk menggambar sesuatu di selembar kertas kosong. Bahkan pada saat saya menggambar pun, saya masih belum terpikir apa yang mau saya gambar (*-___-*). Alhasil, setalah saya berpikir keras dan berusaha untuk menyelesaikannya. Dan inilah hasilnya ... Jeeengg jeeengg !!!


Well, dalam gambar ini ada seorang anak kecil. Anak kecil itu adalah saya sewaktu masih kecil yang diturunkan dari langit (makanya liat deh pake baju daster tidur yang ada bulan dan bintangnya :D). Saya bersama dengan 4 peri kecil (gomen, cuma bisa gambar kepalanya doang.. hehe) ingin menyampaikan suatu ucapan selamat pada Cmie yang ulang tahun di tahun 2009.  Kalau tidak salah waktu itu pacarnya Cmie (Ekky) membuatkan sebuah video ulang tahun untuk Cmie. Nah, gara-gara itu saya terinspirasi deh untuk membuatkan sesuatu dari tangan saya sendiri sebagai kado ultah Cmie.

Unlucky me ! >_<'
The gift was lost. Fool me!
*Aaaarrrrghhh
Sebenarnya saya mau cerita sama Cmie, tapi saya malu. Jadi saya memutuskan untuk memendam cerita ini saja. Ternyata, saya malah keingetan lagi *haha*. So, karena cerita ini konyol, saya tulis saja di blog ini.  Tapi saya janji kalau gambar ini berhasil saya temukan, entah di ulang tahun Cmie yang ke berapa, saya akan memberikan ini pada dia. Hehe... 
Untuk sahabat saya Cmie ... Gomenasai !! Gomen ! Gomen! >__<'

Oooppss , tapi di balik cerita ini ternyata saya masih beruntung.
Saya sempat mengabadikan gambar ini dalam handphone saya. Uhuiiii .... 
Walaupun setelah momen pengabadian tersebut, gambarnya seolah berjalan sendiri entah kemana. Saya belum berhasil menemukan ... T__T

Perfect picture about friendship

Well, ini adalah salah satu karya teman saya yang bernama Septia Indah Rosiana ^_^Dia adalah teman sebangku saya sewaktu SMP dan kami masih tetap satu sekolah saat di bangku SMA, walaupun kami tidak sekelas lagi. Hobinya menggambar. Saya selalu merasa bahwa perpaduan kami berdua adalah suatu "MIRACLE" yang hebat. Hahahaha ... Mengapa demikian? 

Baiklah ... begini ceritanya. Dia sangat jago menggambar. Gambar-gambarnya hampir sempurna di mata saya (Plok! Plok! Plok!). Terkadang saya "envy" dengan dirinya (T__T). Tetapi hal tersebut tidak membuat saya menjauhinya. Saya justru sedikit belajar darinya. Hmm .... alhasil sekarang saya senang dengan dunia fotografi (nyambung sedikit kan?! -__-). 

Ketika kami masih bersama-sama (saya membayangkan bahwa dia dengan saya spt NICE COUPLE *evil laugh*), kami berdua memiliki cita-cita untuk membuat komik bersama. Saya yang jago menulis (pede deh -__-), beberapa kali menulis script komik yang ingin kami buat. Waktu itu kami berhasil melakukannya. Kalau tidak salah judul komiknya "BEST CHALLENGER". Tapi unlucky, karena kesibukan kami yang super sangat padat (maklum anak hiperaktif *keplak*), kami tidak berhasil menyelesaikannya dengan sempurna. Kami berhenti di pertengahan jalan tol (*dzzzziingggg*). Kami merasa sedih (*lebay*). Hahahaha .... tapi sebenarnya kami masih ingin melanjutkannya. Hanya saja, waktu belum mempertemukan kami berdua. Mungkin suatu saat nanti (*dream high*).

Well, sekarang kami sudah terpisah kurang lebih 4 tahun lamanya setelah lulus SMA. Saya merantau ke Bogor dan dia tetap berada di Jakarta. Kami sama-sama melanjutkan studi di universitas masing-masing. Walaupun begitu, kami masih sama-sama saling terhubung. Terkadang kami masih sering menceritakan tentang mimpi kami yang ingin membuat komik bersama. 

Pernah di suatu hari (saya lupa kapan), saya mengirimkan beberapa file cerpen-cerpen saya ke emailnya. Kemudian dia tertarik dengan salah satu cerpen saya yang berjudul "SURYA TENGGELAM". Cerpen tersebut mengisahkan tentang sebuah persahabatan. Bahkan saya tidak mengira kalau dia ingin membuatkan "chara" untuk cerpen saya itu. Wahh, romantisssss !!! So sweet bangett! (*plok! plok! girang*). Dan inilah hasil karyanya yang menggambarkan tentang cerpen saya ...


(Kiri-kanan : saya, Indah, Dimas, Ridho as main character, Randa, Gema)

Begitulah ... cerpen ini mengisahkan tentang Ridho (tokoh utama) yang memiliki tiga sahabat baik. Mereka semua berasal dari daerah yang berbeda-beda dan dipertemukan dalam sebuah kamar di salah satu asrama tempat mereka kuliah. Ridho sangat perhatian dan menyayangi ketiga temannya. Dia terkenal ramah di kampusnya. Bahkan ketiga temannya (Dimas, Randa, Gema) sangat iri dengan keramahan dia. Tapi, Ridho justru selalu merasa bahwa ia tidak jauh lebih baik dari temannya. Ketiga temannya tersebut, di mata seorang Ridho adalah siswa-siswa unggulan berprestasi yang masing-masing mendapatkan beasiswa dari daerahnya masing-masing. Sementara Ridho, dia hanyalah seorang mahasiswa biasa yang tinggal dengan seorang nenek tersayangnya. Selanjutnya, mereka selalu melewati hari-hari bersama. Mereka saling membantu satu sama lain. Sampai suatu hari, Dimas merasa bahwa Ridho menyimpan sesuatu yang tidak diketahui oleh ketiga temannya. Dimas hanya tahu bahwa Ridho hanya setia menuliskan segala sesuatunya di dalam sebuah buku diary miliknya. Ridho tidak pernah mengijinkan teman-temannya untuk melihat diary tersebut. 

Akhirnya, Dimas yang merasa semua ini harus terpecahkan, ia memberanikan dirinya untuk mencuri diary Ridho. Ia sangat penasaran dengan isi diary tersebut. Dan saat itulah, Dimas mengetahui semua rahasia terbesar di dalam kehidupan Ridho. Ia tidak pernah mengira bahwa sahabatnya tersebut memiliki ayah seorang pembunuh bayaran, bahkan ibunya selingkuh dengan pria lain. Oleh karena itu, Ridho hanya tinggal dengan neneknya. Hal lain yang membuat Dimas semakin terpukul bahwa Ridho sudah lama mengidap penyakit kanker. Terlalu kejam bagi Dimas membiarkan temannya tersebut menahan pesakitannya sendiri. Dimas hampir tidak percaya. Ia bahkan sangat terpukul dengan semua kenyataan tentang Ridho.

Pada hari yang sama, ketika Dimas mengetahui semua kenyataan itu, ia mendapat kabar bahwa Ridho benar-benar krtitis di rumah sakit. Maka, Dimas bersama Gema dan Randa, pergi ke rumah sakit. 

Tiba di rumah sakit, mereka mendapati Ridho dalam kondisi yang tak berdaya. Mereka hanya bisa mengamati tubuh Ridho yang terbaring kaku dalam ranjang di rumah sakit. Tak lama kemudian, Ridho menghembuskan napas terakhirnya bersamaan dengan siluet surya yang tenggelam. Hiks Hiks ... T__T

Mau baca lebih lengkapnya, saya posting juga di blog ini. Judul cerpennya "SURYA TENGGELAM".
Dan terima kasih kepada sahabat saya Indah Rosiana yang sudah membuatkan "chara" untuk cerpen ini. Next time, cerpen yang lain yaa. :)



Selasa, 15 November 2011

Mimpi kami bersama (BTI's Corp)

Tentang BTI's Corp ...
Kami memulainya dengan mengajukan sebuah proposal yang diikutsertakan dalam ajang Kreatifitas Mahasiswa tahun 2010 tingkat nasional. Awalnya saya tidak turut serta dalam pembuatan proposal tersebut. Namun, ketika proposal tersebut dinyatakan lolos menerima bantuan dana dari DIKTI untuk mewujudkan usaha kecil ini, sang direktur utama (Ayu Arthuria) menceritakan kepada saya. Pada saat itu, saya hanya berpikir bahwa itu hanyalah sebuah cerita bahagia yang dia ceritakan kpd saya. Tapi ternyata TIDAK!!

Ayu justru mengajak saya untuk bergabung dengan 2 tim lainnya (Ganep Agus Dj dan Yunan Nursyahbani Mubin). Jujur saya tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Dan tanpa pikir panjang lagi, saya menerima tawaran tersebut. Mulailah kami berempat bertekad membangun usaha kecil ini.

Rapat perdana kami memutuskan bahwa Ayu Arthuria sebagai Direktur Utama, saya (Dhaniar Astri) sebagai Manajer Keuangan dan Administrasi, Ganep Agus sebagai Manajer Produksi, dan Yunan Nursyahbani sebagai Manajer Pemasaran. Usaha kami bernama "Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika".

"Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika", nama tersebut muncul ketika masing-masing dari kami sangat menyenangi makanan khas Indonesia yang bernama martabak telur. Persamaan terhadap makanan favorit tersebutlah, yang menjadikan kami bersatu. Lantas, kami memasukkan inovasi di dalam usaha kami, yaitu sebuah bentuk martabak telur yang kecil, namun tetap dapat menyajikan sebuah rasa yang fantastik. Apalagi kami berpikir bahwa kebanyakan martabak telur yang beredar di Indonesia terutama daerah sekitar kampus kami (IPB Dramaga) memiliki ukuran yang besar dan harga yang sangat mahal. Terkadang ketika kami (mahasiswa) ingin membeli, kami harus mengumpulkan beberapa orang teman kami untuk bersama-sama membeli martabak telur tersebut (read : patungan). Kenyataan tersebut membuat kami ingin menciptakan sebuah produk makanan favorit masyarakat Indonesia ini menjadi sebuah jajanan praktis yang enak dan dapat dibeli mahasiswa kapanpun mereka mau. Oleh karena itu, kami membuat resep "Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika" dengan penuh perjuangan. Kami ingin menawarkan sebuah jajanan praktis asli Indonesia yang disajikan seperti "fast food".

"Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika" rilis pertama kali pada bulan Mei 2011. Saat itu kami berjualan di Jalan Babakan Raya, Dramaga, Bogor kurang lebih dua bulan. Kemudian kami sempat vakum sampai bulan Oktober 2011 karena memiliki beberapa kendala. Awal kemunculan "Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika", kami mendapat banyak sekali masukan dan tanggapan. Mereka bilang ini merupakan sebuah ide yang bagus, terutama untuk kalangan mahasiswa yang memiliki uang saku pas-pasan. Sebagian dari mereka merasa produk kami enak. Namun, dari segi bentuk, beberapa orang menyarankan agar lebih diperbaharui karena bentuk semula menginterpretasikan sebuah telur dadar yang digoreng dengan berbagai macam isi (seperti: kornet sapi, ayam, jagung manis, sosis, dan tuna). Pada masa-masa vakum tersebut kami manfaatkan untuk membuat resep baru. Dan alhasil, manajer produksi kami berhasil menciptakan resep baru "Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika ".

Resep baru ini fantastis dan jauh lebih praktis dalam penyajiannya. Resep baru kami rilis pada 7 November 2011 dalam sebuah acara Expo di kampus kami. Hasil penjualannya menakjubkan. Selama 4 hari berjualan di acara Expo tersebut, penjualan resep baru kami dua kali lipat lebih banyak dibanding penjualan dengan resep lama dulu. Alhamdulillah ...

Selain itu, kami juga baru saja mendapat seorang investor yang ingin bergabung dengan usaha kami. Hal ini semakin membuat kami bersemangat untuk terus berkembang menjadi usaha yang besar.

Selanjutnya, saat ini, kami sedang mempersiapkan untuk berjualan di sebuah kantin kampus. Tentu saja banyak perubahan baru yang kami tawarkan. selain rasa yang semakin fantastis, bentuk dan tampilan dari produk kami akan semakin berkualitas tentunya. Dan oleh karena itu, kami memutuskan untuk merubah nama "Martabak Telur Mini Bhinneka Tunggal Ika" menjadi "Martabak BTI". :)

Selamat mencicipi Martabak BTI. Insya allah kami akan mulai berjualan pada bulan Desember 2011.
Jangan lupa add / follow kami di :
FB : Martabak BTI
Twitter : @martabakBTI